Translate

Jumat, 11 Mei 2012

Kamis 19 April 2012 Pukul : 21:10 WIB


Aku tak pernah membencimu yang tak bisa mencintaku…. Aku hanya membenci diriku sendiri yang hingga detik ini masih mencintai dirimu dengan segenap jiwaku. Dalam waktu sehari 24 jam, pernahkah kau merasakan tiap hembusan rinduku padamu… Ooh TEGANYAA….. Kau akhiri cinta yang benar-benar tak ingin ku akhiri. Dalam kegalauan yang membelenggu diriku, aku rasa aku sudah gila, ah benar Mungkin sudah BENAR-BENAR GILAAAAA….. Betapa tidak, saat aku menulis ini, aku baru saja pulang dari pelarian diriku. Aku tak pernah merasa seperti ini, merasa benar-benar terpuruk dalam kegalauanku sendiri. Pelarianku dimulai ketika aku tadi pulang kuliah, sekitar jam setengah 12 siang. Aku tak tau akan menuju kemana, benar-benar tanpa tujuan dan sendiri. Akhirnya hatiku menyuruhku untuk pulang ke mojokerto, tapi tidak kerumah ku. Aku juga tak tau kebodohan apa yang telah aku lakukan. Dua hari yang lalu, ia memutuskan hubungan yang benar-benar tak ingin ku akhiri. Ahh, benar mungkin itulah alasan mengapa aku melakukan kebodohan ini. Tiap inchi jalanan ku tetesi dengan air mataku, entah bagaimana caranya ia menghancurkan seluruh ruang dalam hatiku hanya dengan sekejap mata. Ku kendarai motorku dengan perasaan kacau dan nggak tau harus kemana. Tiba-tiba ketika sampai di sebuah tempat yang bertuliskan SMK RADEN PATAH MOJOSARI motorku berhenti, ku pandang inchi demi inchi tempat itu yang telah ramai dengan kumpulan anak sekolah yang mengenakan seragam biru laut pada kemejanya dan biru gelap pada bawahannya yang pulang, begitu senangnya mereka wajah yang dipenuhi gelak tawa di bibir mereka, tak seperti wajahku yang terlihat begitu menyedihkan. Aku bingung speechless dan kacau, apa yang membawaku untuk datang ke tempat ini??? Ahh,,, benar… ini adalah tempatnya bekerja, mungkin ia masih berada di tempat itu, di sebuah ruang dalam kumpulan bangunan dengan pagar berwana batu bata yang tersusun seperti gapura kerajaan. Aku merasa begitu dekat dengannya, walau ia tak ku lihat dengan mataku. Semenit berlalu, dua menit berlalu…. Sudah cukup, semoga akan terhapus kenanganku bersamanya, agar tak menjadi beban dalam benakku lagi. Ku kendarai lagi motorku menyusuri jalanan yang begitu sibuk dengan lalu lalang kendaraan. Ku lihat jam telah menunjukkan pukul satu, aku pun memutuskan untuk mencari sebuah masjid untuk melaksanakan ibadah sholat dhuhur yang belum aku kerjakan, dan akhirnya aku memilih sebuah masjid di dekatnya Stadion mojosari, jadi inget waktu jadi paskib :D Ku kendarai kembali motorku, benar-benar tanpa tujuan karena saat di jalanan pun aku hanya memikirkannya, memikirkan dia yang mungkin sudah tak pernah memikirkanku. Kutelusuri jalanan mojokerto dengan kegalauan yang semakin mencekam, yaa… jalanan ini yang pernah ku lalui bersamanya. Saat motorku tiba di depan sebuah stand yang menjual jus dengan warna dekorasi serba hijau, aku pun berhenti, terus ku pandang tiap inchi tempat itu. Aku melihat ada sepasang muda-mudi yang tertawa bersama, terlihat sangat bahagia. Tunggu… sepertinya aku kenal siapa mereka, wajah itu tak asing bagiku… Aku berfikir dengan keras, ahh tidak, belum sempat aku menemukan jawaban yang ku cari, bayangan sepasang muda-mudi itu hilang, dan airmata kembali membasahi pipiku. Betapa tidak, tempat itu mengingatkanku pada sebuah kenangan, dimana seorang cewek yang sama sekali nggak bisa masak, ia memberi kejutan pada si cowok dengan memasakkan sebuah sup, sederhana memang, si cewek begitu senang saat si cowok mencicipi masakannya. Dan si cowok bilang enak, padahal si cewek juga nggak yakin dengan masakan pertamanya, yaa benar-benar masakan perdana, hanya untuk cowok yang berada di depannya saat itu. Dan kini si cewek hanya bisa memandang kenangan yang telah menjadi bayangan itu. Ku seka air mata yang terus mengalir dengan begitu mudahnya, ku lanjutkan perjalananku… menyusuri tiap jalanan di kota kecil yang bernama Mojokerto itu dengan hati yang semakin gundah dan tak jelas. Jalanan yang ada kenanganku bersamanya, apa salahku??? Hingga harus ia meninggalkanku… Mengingkari janji-janji indah yang dahulu pernah terucap. Waktu semakin cepat berlalu, ku putuskan untuk melanjutkan perjalanku… entah kemana, benar-benar tanpa arah dan tujuan. Yang ada dihatiku hanyalah dia, dan pertanyaan-pertanyaan yang belum sempat ku temukan jawabannya. Kenapa ia melakukan ini padaku??? Aku yang begitu menyayanginya, aku yang telah memberikan seluruh hatiku untuknya.. Ah benar… mungkin itulah kesalahanku, memberikan seluruh hatiku untuknya tanpa sisa sedikitpun untukku sendiri. Aku pun tak sanggup menghentikan perasaan ini yang terus mengalir untuknya. Tanpa ku sadari, kini aku berada di tempat yang indah banget, sawah, pohon-pohon yang berwarna hijau membentang dengan indahnya. Ternyata, ini adalah Pacet… Ya Allah, sejauh inikah pelarian diriku??? Ku kendarai terus motorku, Ku susuri tiap inchi jalanan yang menyuguhkan pemandangan yang begitu fantastis. Ku lewati hutan yang begitu hening, hanya suara burung yang berkicau. Jalanan begitu sepi, seperti hatiku yang kini merasakan sepinya tanpa dia. Motorku melaju terus hingga aku berada di kawasan Trawas. Aku tak pernah seperti ini sebelumnya, ini benar-benar kegilaan yang pertama kali aku lakukan. Benar-benar patah hati yang disertai dengan putus harapan. Motorku trus saja melaju tanpa ampun. Sekali lagi aku tercengan dengan kegilaan yang aku ciptakan sendiri, betapa tidak… Aku membaca sebuah papan sekolah Dasar yang dibawahnya tertulis kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan. SEGILA inikah aku???? Melarikan diri sampe Prigen??? Sebuah tempat yang benar-benar belum pernah aku kunjungi dan aku sendiri, di tengah hutan belantara, tak ada seorangpun yang aku kenal. Mungkin karena sebuah keputus asaan yang begitu dahsyat dalam hatiku, hal itu hingga terabaikan olehku, aku terus saja mengendarai motorku mengikuti kata hatiku. Akhirnya aku sampai di sebuah jalan besar terlepas dari hutan-hutan yang terlihat begitu menakutkan tadi. Tak lama kemudian aku menemukan sebuah masjid yang unik, namanya masjid Muhammad Cheng Ho, arsitekturnya mirip tempat ibadah China. Aku pun mampir untuk sekalian menunaikan ibadah sholat ashar, karena waktu telah menunjukkan pukul setengah empat. Masjidnya benar-benar unik dan bagus. Maklum baru pertama kali.hehehhe… Aku pun memutuskan untuk istirahat sejenak, menikmati keindahan masjid juga sambil mengeringkan sepatuku yang basah karena sempet kehujanan di Mojokerto tadi. Sejauh ini, bayangannya dalam benakku tak mau pergi juga, aku tetap mampu mengingatnya dengan baik. MENYEDIHKAN…. Waktu menunjukkan pukul setengah lima sore, kurasa sudah cukup aku disini. Waktunya kembali menyusuri tiap jalanan. Di samping Masjid unik itu ada took yang menjual Bakpao Telo yang terkenal itu… Ooooh, ternyata disini toh tempat jualan Bakpao yang terkenal itu, baru tau aku. Hehehhe…. Ternyata tempat yang aku pijak saat ini namanya Pandaan… Jalanan bener-bener ramai banget. Perasaanku masih saja tak menentu, masih kacau dan dipenuhi oleh bayangan tentangnya. Perjalanku yang GILA ini terus berlangsung, tanpa arah dan tujuan. Pandaan-Gempol-Ngoro dan kembali lagi ke Mojosari. Saat berada di pertigaan Mojosari, aku malah belok kiri, bukan kanan yang menuju ke krian dan Surabaya. Dan sekali lagi, ketika aku sampai di depan gerbang sebuah sekolah yang bertuliskan SMK RADEN PATAH, aku berhenti… tempat itu begitu sepi, tak ada seorang pun di dalam. Kenapa aku melakukan ini??? Kenapa aku BODOH???? Kenapa aku peduli dengan seseorang yang bahkan tak peduli dengan perasaanku??? Kenapa aku memberikan seluruh hatiku untuknya???? Air mata kembali menetes. SUDAH CUKUP,,,, BANGKIT dan KEMBALILAH NORMAL SEPERTI DULU…. Aku pun sebenernya ingin seperti itu, tapi rasa nyeri dalam hatiku masih saja bernaung. CUKUUUUP!!!!! Akhirnya ku putar balik motorku untuk menuju ke Surabaya. Dalam perjalanan, ku dengar Adzan Magrib mendayu-dayu…. Alhamdulillah, saatnya buka puasa. Aku pun berhenti di sebuah mini market untuk membeli minuman sebagai syarat buka puasa, tanpa ada niatan untuk makan. Setelah cukup untuk minum, aku pun melanjutkan perjalanku. Aku tak berniat untuk pulang ke kost.ku aku masih ingin menyusuri jalanan Surabaya, satu lagi kegilaanku… Aku mencari kampusnya dia. Ku telusuri jalanan yang menuju ke daerah Rungkut, tepat dimana kampusnya berada. Walau akhirnya nggak ketemu dan aku memutuskan untuk mencari masjid berniat menunaikan ibadah sholat magrib. Setelah sholat magrib ku buka HPku, banyak sekali sms yang masuk, salah satunya dari dia. “Maem sing akeh ya… Jaga slalu kesehatan.. Maaf atas kesalahanku” Kata-katanya semakin membuat nyeri dalam hatiku. Kulanjutkan lagi perjalanku, kemana lagi aku harus menuju??? Aku tak tau… Aku pun lewat di depan sebuah gedung besar dan berdiri dengan kokohnya “ROYAL PLASA” begitulah tulisan yang tertera di bagian depannya. Aku harus masuk gedung itu. Pikirku,,, saat melewati sebuah halte di depan Royal, ada kenangan disana. Saat aku menjemput sosok cowok yang dulu menjadi pacarku, terus ku telusuri jalanan yang kita lewati, kenangan itu masih terekam jelas dalam benakku. Saat aku dan dia memasuki pintu masuk dengan bergandengan tangan, mengobrol dengan gembira. Ku naiki tangga escalator yang pernah kita lewati dulu. Masuk ke sebuah bioskop, membeli roti boy, duduk di tempat yang pernah kita duduki, benar-benar masih terekam jelas. Ku keluarkan sebuah kado kecil untuknya, kembali kita membicarakan segala hal tentang kita. Terlihat sangat bahagia, tapi sekarang tak ka nada lagi moment seperti itu lagi. AKU DAN KESEDIHANKU….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar